Rumus Kimia
ita telah
membahas senyawa kimia, baik dari sisi lambang senyawa kimia, sampai dengan
komposisi massa dari unsur penyusunnya yang selalu tetap. Lambang seyawa kimia
HNO3, P2O5 dan H2O adalah rumus kimia suatu zat.
umus kimia
menyatakan jenis dan jumlah relatif unsur atau atom yang menyusun suatu zat,
dengan kata lain rumus kimia memberikan informasi tentang jenis unsur dan
jumlah atau perbandingan atom-atom unsure penyusun zat.
enulisan rumus
kimia dilakukan dengan menyatakan lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur
menunjukkan jenis unsur dan angka indeks menyatakan jumlah unsur yang menyusun
senyawa tersebut. Untuk itu kita ambil contoh rumus kimia untuk asam sulfat
yaitu H2SO4. Dari rumus kimia ini kita dapatkan informasi :
- Unsur penyusunnya adalah Hidrogen
(H),
Sulfur (S), dan Oksigen.
- Banyak unsur penyusun asam sulfat
adalah;
2 unsur H, 1 unsur S dan 4 unsur O.
- Jika hanya terdapat satu unsur,
maka indeks
tidak perlu dituliskan.
Contoh lain
pengertian dari rumus kimia disajikan pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12.
Contoh rumus kimia yang memberikan jenis unsur dan jumlah unsur penyusunnya
Senyawa Kimia
alam kehidupan sehari-hari kita
mendapatkan senyawa kimia dalam dua golongan yaitu senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa organik dibangun oleh atom utamanya karbon, sehingga senyawa
ini juga dikenal dengan istilah hidrokarbon.
enyawa hidrokarbon banyak terdapat di
alam dan juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan bakar sampai dengan
molekul yang berasal atau ditemukan dalam makhluk hidup seperti karbohidrat,
protein,
lemak, asam amino dan lain-lain. Senyawa-senyawa ini akan dibahas secara detil
pada bab selanjutnya.
enyawa anorganik merupakan senyawa yang
disusun oleh atom utama logam, banyak kita jumpai pada zat yang tidak hidup,
misalnya tanah, batu-batuan, air laut dan lain sebagainya.
enyawa anorganik dapat diklasifikasikan
sebagai senyawa bentuk oksida asam basa dan bentuk garam lihat Gambar 2.9.
Gambar 2.9. Klasifikasi senyawa anorganik
enyawa oksida merupakan senyawa yang
dibentuh oleh atom oksigen dengan atom lainnya. Keberadaan atom oksigen sebagai
penciri senyawa oksida.
erdasarkan unsur pembentuk senyawa oksida
senyawa oksida dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu senyawa oksida logam
dan oksida bukan logam, penggolongan ini disederhanakan pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10. Penggolongan senyawa oksida
enyawa oksida logam merupakan senyawa
yang dapat larut dalam air membentuk larutan basa. Di alam banyak ditemukan
senyawa oksida, umumnya berupa bahan tambang. Dalam table 2.3 disajikan
beberapa contoh senyawa oksida logam.
Tabel 2.3 Contoh dan penamaan oksida logam
enyawa oksida bukan logam adalah senyawa
yang dibentuk dari unsur bukan logam dengan oksigen, misalnya antara unsur
nitrogen dengan oksigen. Senyawa oksida bukan logam dapat larut dalam air
membentuk larutan asam.
eberapa senyawa oksida bukan logam
biasanya berbentuk gas, dalam Tabel 2,4 dibawah ini disajikan beberapa contoh
senyawa oksida bukan logam.
Tabel 2.4 Contoh dan penamaan oksida
bukan logam
enyawa asam, adalah senyawa yang memiliki
sifat-sifat seperti, rasanya masam, dapat menghantarkan kan arus listrik, dalam
bentuk cair terionisasi dan menghasilkan ion hidrogen dan sisa asam.
erdasarkan unsur-unsur pembentuknya
terdapat tiga jenis asam, pertama asam yang dibentuk oleh unsur H, unsur bukan
logam dan unsur O, kedua asam asam yang dibentuk oleh unsur H dengan unsur
halogen lebih dikenal dengan asam halida dan yang ketiga asam pada senyawa organik
yang disebut dengan karboksilat.
eberapa contoh asam dengan jenis pertama
seperti asam karbonat (H2CO3), yang disusun oleh 2 unsur H, 1 unsur C dan 3
unsur O. Jika asam ini terionisasi dihasailkan ion 2H+ dan ion CO32-.
Contoh asam lainnya seperti asam fosfat, dan nitrat seperti pada Tabel 2.5.
Tabel. 2.5. Asam yang dibentuk dari Unsur
H, unsur bukan logam dan unsur O.
ntuk mengetahui asam halida, kita perlu
mengetahui unsur-unsur halogen yaitu unsur Flor, Klor, Brom, Iod dan lainnya.
Asam halida, dapat terbentuk jika unsur berikatan dengan unsur Flor, Klor,
Brom, atau Iod. Penamaannya dilakukan dengan memulai dengan kata asam dengan
kata dari unsur halogen ditambahkan kata ida. Contoh untuk senyawa asam HF,
namanya menjadi asam florida. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh asam ini
pada Tabel 2.6.
Tabel. 2.6. Asam yang dibentuk dari unsur
H, dengan unsur halogen
ntuk asam organik adalah senyawa karbon
yang memiliki karboksilat (COOH), dimana senyawa organik merupakan senyawa yang
memiliki kerangka atom karbon. Senyawa asam organik yang paling sederhana
adalah H-COOH dikenal dengan asam formiat. yang memiliki satu atom karbon pada
karboksilat disebut dengan asam asetat, penulisan dapat dilakukan dengan
mengganti unsur H-nya saja sehingga H3C-COOH. Untuk lebih mudahnya kita
perhatikan contoh asam-asam organik yang disajikan pada Tabel 2.7.
enyawa basa, merupakan senyawa yang
dibentuk oleh unsur logam dan dengan gugus hidroksida (OH).
Senyawa basa dapat dikenali karena memiliki beberapa sifat yang khas; terasa
pahit atau getir jika dirasakan, di kulit dapat menimbulkan rasa gatal panas.
Larutan basa dapat menghantarkan arus listrik, karena mengalami ionisasi. Hasil
ionisasi berupa ion logam dan gugus OH-.
Tabel 2.7 Contoh dan penamaan oksida bukan
logam
eberapa senyawa basa yang mudah kita
temukan seperti soda api atau Natrium hidroksida atau NaOH. Dalam larutan
terionisasi menjadi Na+ dan OH-, contoh senyawa basa lainnya pada
Tabel 2.8.
Tabel. 2.8. Senyawa basa dan penamaannya.
enyawa garam, adalah senyawa yang
dibentuk oleh unsur logam dan sisa asam. Senyawa garam memiliki rasa asin,
dalam keadaan larutan senyawa ini dapat menghantarkan arus listrik kerena
terjadi ionisasi. Senyawa garam NaCl, terionisasi menjadi ion Na+ dan ion sisa
asam Cl-.
Lihat Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Senyawa garam, ionnya dan
namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar