Translate in your language

Selasa, 29 Maret 2016

Kumpulan Puisi

Telalu Cepat
Jaraknya dari kepala hanya beberapa langkah dihati
belum hilang keringat bercucur didahi masih basah dan dingin
tangan kaki masih goyah bibirpun gemetar
mengapa diulang?
mengapa terulang?
inikah dosa?
inikah coba?
Tak hendak nurani mengumpat
tak hendak jiwa berteriak
menghujampun melukai diri
buat apa?
untuk apa?
tanya dalam hati
simak dalam kasih
semua tanpa pinta tanpa balas
dari sini tetap disini
kau tahu dimana tempatku dinaungi
dalam keridhoan tak berperi
dan …
terlalu cepat aliran darah diakhiri
aku pasrah.

Menanti Rindu Nyata:

Melewatkanmu di lembar hari
berhenti pada sebuah senyuman yang pernah kau lukiskan
di sudut hati yang sunyi ku merindukannya lagi
senja yang selalu di temani jingga, kini tak ku lihat jua
hanya langit kelabu berhampar rindu
ingin ku terbang mencarimu, namun sayapku patah dan lelah karenamu
kini ku hanyut dalam harap terbawa arus menempuh samudra
bermuara mencari rindu yang nyata
andai kau lihat, deras mengalir sungai kecil d sudut mata
menanti rindu tak kunjung jua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar