Translate in your language

Minggu, 06 November 2016

Boni si Anak yang Pemberani

         Pagi ini Boni pergi berangkat sekolah seperti biasanya, tapi sesampainya di sekolah dia melihat ada guru yang kesusahan membawa barangnya. Melihat itu Boni segera menghampiri bapak itu.
“Ada yang bisa saya bantu, pak ?” Tanya Boni.
“Ada Boni, bisa kamu bawakan barang bapak ini ?” Tanya Pak Ahmad Samsul, yang biasa di panggil Pak Ahmad. Sambil memegang kardus yang berisi dokumen-dokumen pentingnya.
“Bisa pak.” Jawab Boni dengan cepat, dan Boni pun membawakan barang Pak Ahmad. Di jalan Boni bertanya, “Bapak biasanya setiap pagi, selalu membawa barang sebanyak ini”
“Tak kok. Cuma hari ini saja bapak membawa barang sebanyak ini, soalnya bapak hari ini ingin membagikan ulangan semua kelas yang telah siap bapak periksa.” Jawab Pak Ahmad.
Setelah selesai mengantarkan barang-barang Pak Ahmad, Boni langsung pamit dan pergi ke kelasnya.
Sesampainya di kelas, ada kawannya yang belum membuat tugas matematika, padahal jam pertama itu matematika. Jadi kawannya bertanya, “Bon, boleh tak km membantu aku membuat tugas ini ?”
“Bisa-bisa. Kamu kok belum selesai ?” Tanya Boni heran.
“Aku lupa tugas matematika ini kemarin. Dan aku baru ingat tadi malam pas memasukkan buku, soalnya pas aku liat-liat buku, rupanya ada tugas, aku juga sudah mengantuk. Jadi bantu ya” Kata Farhan sambil memohon bantuan dan tersenyum.
“Ok deh” Boni menjawabnya dengan senang.
Dan akhirnya Boni membantu Farhan menyelesaikan tugasnya dengan cepat sebelum jam pelajaran matematika masuk. Ketika pulang sekolah, di perjalanan Boni melihat ada seorang kakek-kakek yang sedang terlihat lelah melihat sepedanya rusak. Melihat itu, Boni menghampiri kakek itu. “Ada apa kek. Kenapa dengan sepedanya kek ? Ada yang bisa saya bantu kek ?”
“Ini nak, sepeda kakek rusak, kayaknya rantainya yang lepas nak, dari tadi kakek sudah mencoba memperbaiki tapi tak mau terus. Bisakah km memperbaikinya ?”
“Rantainya lepas ya. Biar saya coba memperbaikinya ya kek ?” Kata Boni dengan senang.
“Boleh nak. Terima kasih ya nak.”. Kata kakek itu. Boni pun memperbaiki sepeda itu, tetapi kakek itu juga membantu, dan Boni berkata “Kakek tidak usah membantu, kakek istirahat saja dulu. Soalnya saya liat tadi kakek kelelahan”
“Tak apa kok nak, Biar kakek bantu, supaya cepat selesai nak ?” Kata si Kakek.
“Tak usah kek. Saya bisa menyelesaikan ini dengan cepat kok. Sebaiknya kakek istirahat aja !” Kata Boni, sambil menyuruh kakek itu untuk istirahat. Dan boni pun menyelesaikannya dengan cepat. Dan akhirnya sepeda kakek itu kembali baik.
“Sudah selesai ini kek” Kata boni sambil mengelap keringatnya.
“Terima kasih ya nak. Ini ada sedikit dari kakek.” Ucap kakek sambil memberikan sesuatu yang dibungkus oleh kain kepada Boni. Tetapi Boni menolak dengan halus, “Tak usah kek. Saya ikhlas kok membantu kakek.”
Tetapi kakek itu tetap memberikan itu kepada Boni “Tak apa kok nak, kakek juga ikhlas kok memberikan ini kepada km.” Akhirnya Boni menerima itu dan berterima kasih kepada kakek itu, “Terima kasih kek.”
Setelah itu Boni pulang ke rumah dan langsung ke kamarnya dan membuka barang yang di kasih kakek itu. Tetapi dia merasa badannya busuk, dan langsung mengambil handuk dan mandi tanpa membuka barang yang dikasih kakek itu dulu.

-Tamat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar